Selasa, 20 Januari 2015

Ikan Teri, Si Kecil yang Kaya Manfaat

Bagi penduduk nelayan mungkin pemenuhan gizi akan ikan laut sudah cukup terpenuhi, karena setiap saat mereka dapat mencukupi kebutuhan pangan yang satu ini dengan amat mudah, bisa dibilang tidak akan menemukan hambatan yang berarti, asalkan kondisi laut lagi ramah pasti hasil tangkapan ikan sudah cukup memenuhi konsumsi harian makanan yang mengandung banyak manfaat.
Namun demikian, memang tidak semua masyarakat terpikat dengan ikan yang berukuran kecil dalam hal ini ikan teri, karena mereka beranggapan memasak teri sangat merepotkan dan terkesan bahan makanan kelas dua dibandingkan dengan ikan sejenis tuna, kakap dan tenggiri, yang tentu saja mereka lebih tergoda untuk membelinya. Meskipun harganya lebih mahal rata-rata pengunjung pasar ikan akan langsung terpikat dengan ikan yang berukuran besar. Padahal dari segi manfaatnya ikan teri justru mengandung konsentrat gizi baik protein, kalsium, maupun magnesium bahan mineral lain yang amat dibutuhkan dalam masa pertumbuhan.
Bahkan menurut para praktisi kesehatan bahwa kandungan gizi di dalam ikan teri juga bermanfaat bagi kerja otak dan jantung karena mengandung omega 3 esensial. Oleh karena itu mengkonsumsi teri sebagai menu wajib adalah amat penting bagi pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.
Pemanfaatan ikan teri saat ini memang masih tergolong jarang, kecuali masyarakat menengah ke bawah memang menanggap teri sebagai bahan pangan yang musti tersedia, akan tetapi kendala yang dialami adalah sering kali pasokan teri yang kadang-kadang sulit diperoleh lantaran permintaan pasar juga tidak sebesar permintaan ikan segar. Di mana jika sekali datang kira-kira setengah hari ikan segar akan langsung habis disikat pembeli. Meskipun harga relatif mahal ketertarikan konsumen dengan ikan besar lebih tinggi daripada ikan teri yang berukuran kecil.
Padahal jika diteliti kandungannya justru akan lebih lengkap ikan teri dibandingkan ikan yang berukuran besar karena seluruh bagian ikan akan ikut terkonsumsi, seperti tulang dan siripnya yang justru banyak mengandung gizi yang bermanfaat bagi tulang.
Akan tetapi yang menjadi ketakutan para pembeli untuk membeli teri kering karena terkadang teri yang terjual sudah mengandung formalin (pengawet mayat) yang tentu saja akan berakibat pada kesehatan bagi yang mengkonsumsinya, selain kandungan formalin yang kadang dimasukkan ke dalam teri kandungan garam yang berlebih pada teri asin tentu saja akan berbahaya bagi kesehatan jantung karena dapat meningkatkan resiko darah tinggi (hipertensi) dan lebih parah lagi bisa menyebabkan strok.
Ada baiknya untuk menghindari kedua zat berbaya tersebut dipilih jenis teri yang asin akan tetapi sebelum pengolahan semestinya diendapkan dahulu kandungan garamnya sehingga pengaruh penggunaan garam yang berlebih akan dapat diminimalisir dan kebutuhan akan pretein serta zat penting bagi tubuh dapat terpenuhi dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar