Bagi penduduk nelayan
mungkin pemenuhan gizi akan ikan laut sudah cukup terpenuhi, karena
setiap saat mereka dapat mencukupi kebutuhan pangan yang satu ini dengan
amat mudah, bisa dibilang tidak akan menemukan hambatan yang berarti,
asalkan kondisi laut lagi ramah pasti hasil tangkapan ikan sudah cukup
memenuhi konsumsi harian makanan yang mengandung banyak manfaat.
Namun demikian, memang
tidak semua masyarakat terpikat dengan ikan yang berukuran kecil dalam
hal ini ikan teri, karena mereka beranggapan memasak teri sangat merepotkan dan terkesan
bahan makanan kelas dua dibandingkan dengan ikan sejenis tuna, kakap
dan tenggiri, yang tentu saja mereka lebih tergoda untuk membelinya.
Meskipun harganya lebih mahal rata-rata pengunjung pasar ikan akan
langsung terpikat dengan ikan yang berukuran besar. Padahal dari segi
manfaatnya ikan teri justru mengandung konsentrat gizi baik protein,
kalsium, maupun magnesium bahan mineral lain yang amat dibutuhkan dalam
masa pertumbuhan.
Bahkan menurut para
praktisi kesehatan bahwa kandungan gizi di dalam ikan teri juga
bermanfaat bagi kerja otak dan jantung karena mengandung omega 3
esensial. Oleh karena itu mengkonsumsi teri sebagai menu wajib adalah
amat penting bagi pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.
Pemanfaatan ikan teri saat ini memang masih tergolong jarang, kecuali masyarakat menengah ke bawah memang menanggap teri sebagai bahan
pangan yang musti tersedia, akan tetapi kendala yang dialami adalah
sering kali pasokan teri yang kadang-kadang sulit diperoleh lantaran
permintaan pasar juga tidak sebesar permintaan ikan segar. Di mana jika
sekali datang kira-kira setengah hari ikan segar akan langsung habis
disikat pembeli. Meskipun harga relatif mahal ketertarikan konsumen
dengan ikan besar lebih tinggi daripada ikan teri yang berukuran kecil.
Padahal jika diteliti
kandungannya justru akan lebih lengkap ikan teri dibandingkan ikan yang
berukuran besar karena seluruh bagian ikan akan ikut terkonsumsi,
seperti tulang dan siripnya yang justru banyak mengandung gizi yang
bermanfaat bagi tulang.
Akan tetapi yang
menjadi ketakutan para pembeli untuk membeli teri kering karena
terkadang teri yang terjual sudah mengandung formalin (pengawet mayat)
yang tentu saja akan berakibat pada kesehatan bagi yang mengkonsumsinya,
selain kandungan formalin yang kadang dimasukkan ke dalam teri
kandungan garam yang berlebih pada teri asin tentu saja akan berbahaya
bagi kesehatan jantung karena dapat meningkatkan resiko darah tinggi
(hipertensi) dan lebih parah lagi bisa menyebabkan strok.
Ada baiknya untuk
menghindari kedua zat berbaya tersebut dipilih jenis teri yang asin akan
tetapi sebelum pengolahan semestinya diendapkan dahulu kandungan
garamnya sehingga pengaruh penggunaan garam yang berlebih akan dapat
diminimalisir dan kebutuhan akan pretein serta zat penting bagi tubuh
dapat terpenuhi dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar